Biasanya tuh orang tua selalu bilang kayak gini ke kita, " Kamu itu nggak pernah nyapu, nggak pernah beres-beres rumah. kalau dulu, ibu gak beberes rumah, pasti sudah disiram pake air. " dan dengan sepenuhnya nggak ikhlas aku mulai ngambil sapu dan bersih-bersih. biar aja nggak bersih, yang penting udah kelihatan pegang sapu.
seharusnya para remaja seperti kita tuh nggak boleh disuruh. tapi, bukan artinya remaja sekarang malas-malas. kalau aku nih ya, aku selalu beres-beres rumah semauku. jadi kalau aku saat ini mau nyapu ya aku nyapu dengan sepenuh hati. tapi, kalau udah disuruh paksa nyapu, ya jadi nggak karu-karuan malahan.
bedanya orang jaman dulu pasti lebih nurut sama orang tuanya dan lebih menghormati perintah orang tuanya. tapi, jama sekarang mamen, nggak ada yang patuh sama orang tuanya. ada sih beberapa remaja yang patuh, tapi pasti dalam hatinya ia muangkel kalau disuruh-suruh.
ak pernah denger seorang psikolog ngomong kayak gini : " jadikan anak Anda yang remaja itu sahabat. bukan pesuruh. " aah, andai saja aku anak dari psikolog itu yang bisa ngertiin keadaan remaja sekarang. eeeh ! nggak ding ! ak bersyukur kok punya bapak-ibu kandungku.
yah, intinya, kami para remaja tuh kan masih mencari jati diri kami sebenarnya. dan kami nggak suka kalau keinginan kami dibatasi. apalagi kalau kami disuruh-suruh dengan paksa. kami mau kok bantuin orang tua, tapi jangan dipaksa begitu, kan jadinya malah nggak ikhlas bantuin.
sekian dan suwwon :)
No comments:
Post a Comment