kejujuran hati dan kepuasan

UAS sudah berlalu. saat UAS, aku sudah berjanji pada diriku sendiri, agar tidak menyontek siapapun. dan sering kali godaan untuk mencontek muncul, saat aku menemukan soal-soal yang tidak kumengerti. namun, aku ingin bangga dengan hasilku sendiri tanpa campur tangan orang lain. aku yakin jika aku jujur, maka Tuhan juga akan senang. begitu juga orang tuaku.
selesai UAS. aku memang benar-benar bangga, mendapati diriku tidak menyontek pada siapapun. tapi, ada saat aku memberikan jawabanku pada temanku yang bertanya. mungkin, aku juga tidak ingin menyonteki orang lain. tapi, aku juga takut jika tidak melakukannya aku akan banyak dijauhi teman-temanku.
saat pengunguman-pengunguman tentang hasil UAS muncul. aku mulai tak karuan. aku ingin melihat nilaiku, yang benar-benar nilaiku bukan milik orang lain. tapi, hasilnya... luar biasa menyesal. teman-temanku banyak yang diatasku, dan aku mengerti bahwa mereka menyontek sampai 30 nomer ke orang lain. mereka bangga tidak remidi, mereka bangga nilainya bagus, tapi kenapa rasa bangga yang biasanya selalu kurasakan saat tidak menyontek, tidak aku rasakan saat melihat nilaiku sendiri ?
ditambah lagi, saat aku memberitahukan nilaiku pada keluargaku, mereka tidak bangga, (bagaimana bangga ? jika aku remidi di dua amta pelajaran, dan nilai-nilai nyaris di setiap pelajaran ?) hanya berkata, " lebih bagus lagi, nggak nyontek, nggak remidi, " kata tanteku enteng.
kenapa mereka nggak ngerti sih ? aku ini sudah tertekan karena nilai-nilai jeblok karena tidak menyontek, sekarang mereka malah semakin merendahkan. aku juga sudah berusaha maksimal untuk belajar. tapi, kenapa tidak ada kebanggan sedikit pun yang kudapatkan ?
ini tentang kejujuran hati dan kepuasan. saat aku memilih kejujuran hati, maka kepuasanku akan hilang (pada orang-orang tertentu, mereka memilih kejujuran hati dan juga memiliki kepuasan, tapi ini tidak berlaku di hidupku). saat aku memilih kepuasan maka aku harus merelakan kejujuran hati untuk meninggalkan hidupku ?

Jadi, hidup memang penuh pilihan. tapi aku yakin, untuk tetap mempertahankan kejujuran hatiku. dan selalu berusaha mendapatkan kepuasan yang dihasilkan oleh kejujuran hatiku. aku bisa !

No comments:

Post a Comment