yaah, hidup sungguh kampret teman. percayalah...
berawal dari sebuah rasa yang bernama kekecewaan. yap, emang kecewa tuh lebih sakit daripada ditinggalin kucing tetangga yang hamilin kucing lain. rasanya tuh... uhm.. uhm... gimana ya ? ah terlalu sakit untuk dibuat dalam sebuah kalimat. andai kecewa itu kentut, pasti kentut itu beracun dan mematikan seperti kentut milik Bambang. atau jika kecewa itu sebuah TV, pasti TV itu berbentuk bulat dan tidak berwarna. iya, emang nggak nyambung... tapi biarlah... namanya juga sedang kecewa, apapun yang aku tulis, pasti ngelantur kemana-mana.
ya... balik lagi ke kampret.
kekecewaan yang terus berkembang itu berevolusi menjadi sesuatu yang disebut kampret. dalam tahap ini, kalian nggak bakal bisa ngerasain lagi kalo gula itu asin dan garam itu manis. dan yang paling parah dalam tahap ini kalian akan susah bersyukur. kenapa susah bersyukur ? karena mata kalian akan buta oleh hal positif dan yang kelihatan hanya hal negatifnya saja. ya, aku merasakannya. dan aku menyesal akan hal itu
kampret juga bisa berkembang menjadi sebuah tangisan alias air mata. yang lebih parah adalah air mata itu tidak bisa kita kendalikan dan terus akan mengalir sampai rasa kampret itu hilang dengan sendirinya. biasanya nih kata orang kita harus nangis biar lega. tapi nggak buat aku. nangis itu malah bikin mata sakit dan bengkak, hidung mimisan bening, kepala sakit, dan yang pasti perasaan masih teraduk-aduk nggak jelas. nangis tuh nggak nyelesein masalah ! yang ada nangis itu malah membuktikan bahwa masalah kita sangat sangat berat hingga kita harus nangis. yang bener, kita sebenernya nggak boleh nangis. kita harus tetep tegar dan melihat ke depan. bukannya soal ujian harus diselesain biar kita lulus? nggak ada ceritanya kan kalo kita nangis waktu ujian biar lega ? yeah, this is very confuse.
mungkin kalian bertanya-tanya ; kenapa sih Lutung yang biasanya menawan dan ceria ini mendadak jadi galau tingkat dewa ? apakah dia sedang patah hati ? apakah dia sedang dikecewakan oleh Bunga *nama samaran* ? apakah Bambang adalah anak Pak Jumanto ?
yaa, saya memang sedang kampret (baca : kecewa). kenapa kecewa ? itu karena... salah satu mimpi saya tidak akan bisa tercapai :) kalian nggak perlu tau itu apa yang jelas mimpi itu adalah hal yang dari 3 tahun lalu saya impikan. sungguh kampret bukan ? selama 3 tahun kita mengharapkan kebahagiaan dari mimpi kita itu. malah sekarang hidup memutar balikkan fakta : mimpi kita yang menjatuhkan kita dalam lautan luka dalam (lagu sapa ya ? kayak pernah denger ? ... lupakan).
sebenernya kalau mau milih, aku nggak suka punya mimpi ! kenapa nggak suka ? yah karena itu tadi sebuah kata yang dinamakan kecewa dan akan bergulir menjadi sebuah kekampretan. tapi karena hidup mengajarkan kalau kita nggak punya mimpi, berarti kita nggak hidup. jadi aku terpaksa mempunyai mimpi yang segitu banyaknya biar bisa dibilang "hidup"
kampret memang akan segera dilupakan. tapi saat kampret satu dilupakan, pasti kampret-kampret yang lain bakal datang menghampiri. dasar kampret ! kenapa sih kamu sakitin aku ? Bambang aja belum pernah sakitin aku ! eh bisa-bisanya kamu duluan yang nyakitin aku ! sakit tau nggak, Pret. sakiit...
to be continue... season 2...
sekian,
AWA
No comments:
Post a Comment