pada suatu hari, di sebuah tempat cukur rambut, terjadi perbincangan antara pelanggan dan tukang cukur rambutnya.
pelanggan (P)
tukang cukur rambut (T)
P : terimakasih, rambut saya jadi lebih rapi lagi. saya hanya bisa memberikan uang, mungkin kebahagiaan abadi akan di balas oleh Tuhan.
T : maaf, Pak. saya tidak percaya bahwa Tuhan itu ada.
P : mengapa ?
T : bapak lihat di kanan-kiri jalan, terutama di trotoar-trotoar, banyak gelandangan miskin, banyak anak-anak yang terlantar, banyak orng kesusahan. menurut bapak, dimanakah Tuhan ? sehingga Ia tega membiarkan makhluk ciptaannya menderita ??
P : oh begitu. saya menghargai pendapat Anda. ini ongkos cukur rambutnya. sekali lagi, terimakasih dan selamat siang.
pelanggan itu meninggalkan temapt cukur rambut itu. beberapa menit kemudian dia kembali.
T : ada apa, pak ? apa ada barang yang tertinggal ?
P : bukan. tidak ada barang yang tertinggal. saya hanya ingin menyampaikan rasa aneh saya saja.
T : rasa aneh ? maksud bapak ??
P : saya kira, di dunia ini tidak ada tukang cukur rambut.
T : loh ? bukannya saya adalah tukang cukur rambut, Pak ?? mengapa bapak katakan demikian ??
P : begini... saya tadi keluar dari tempat cukur rambut ini dan melihat pria di seberang jalan berambut panjang dan tidak teratur. bukankah itu artinya tukang cukur rambut tidak ada ?? kalau ada pasti seluruh dunia berambut indah dan rapi.
T : oh. bukan begitu, pak. hanya mereka yang datang kepada saya saja yang akan saya layani. contohnya Anda. kalau orang-orang di luar sana ada yang rambutnya tidak rapi bukan salah saya, tetapi salah mereka karena tidak datang kepada saya.
P : begitu halnya Tuhan...
T : maksud bapak ??
P : sebenarnya Tuhan ada. alasan kenapa kesengsaraan masih merajalela di muka bumi adalah karena mereka tidak datang sendiri kepada Tuhan. seperti penjelasan Anda tadi.
T : ...........
P : baiklah, Pak. hanya itu yang saya sampaikan. terimakasih dan selamat siang. Tuhan memberkati Anda.
T : siang, Pak.
*sebenernya aku ngambil ide cerita dari kaskus. tapi aku lupa link nya :D hehehe. tapi aku nggak copas. aku menuliskan ulang dengan kata-kataku sendiri.*
sekian,
AWA
No comments:
Post a Comment