kejadian bertahun-tahun silam

saat itu, waktu aku masih duduk di kelas 3 SD, aku punya kejadian yang luccuu banget. sampai sekarang nggak pernah aku lupain. kalau inget kejadian itu aku biasanya senyum-senyum sendiri, mikir begitu polosnya aku saat itu, beda banget sama yang sekarang :p
jadi gini :
di suatu hari waktu pelajaran agama. guru agamaku waktu itu 2 frater yang masih muda (aku lupa namanya). naah... saat itu di kelasku sedang hot-hotnya gosip tentang jadiannya ken rangga (temenku) dan johanna (temenku juga), meski mereka menampik kabar ini, tapi kami (temen2 kelas 3 SD ku dulu) selalu nggodain mereka. yaah... biasalah anak kecil, selalu jodoh-jodohan geje. nah.. waktu pelajaran agama itu, kedua frater itu memberikan masing-masing anak selembar lirik lagu rohani setelah itu kedua frater bermaksud menyetel musik rohani itu di radio, dan ternyata, radionya ada sedikit error. karena bentuk radionya yang unik (aku masih inget banget, bentuknya sepeda motor), jadi temen2ku kelas 3 yang masih lugu-lugu dan culun-culun itu bermaksud melihat lebih dekat pada radio itu, biasalah anak kecil kan memang selalu ingin tahu. sampai di situ, keadaan menjadi ramai, sebagian anak membantu frater (mungkin bukan membantu, tapi mengriwuk-i), yang lain bicara sendiri, dan sebagian lain lari-lari sendiri. sedangkan kedua frater itu tidak mempedulikan keadaan kelas yang amburadul, tapi lebih mempedulikan "bagaimana cara radio itu menyala.".
aku saat itu duduk sendirian, maklumlah aku kan anak pendiam (bohong), aku celingak-celinguk cari temen buat diajak ngobrol, biasalah nggosip, haha. tapi saat aku liat kebelakang, tatapanku menangkap 2 sosok yang tak asing lagi sedang membaca mading di belakang kelasku bersama. yap !itu adalah ken rangga dan johanna. mereka hanya berdua saja di belakang kelas dengan posisi menghadap mading, mungkin mereka sedang membaca. dari situlah tanduk iblisku muncul. aku akan menjahili dua anak itu.
kedua anak itu jaraknya tidak terlalu jauh, malah hampir dempet, inget ! hampir dempet ! belum dempet. naah, maksudku itu aku akan merapatkan jarak mereka sehingga bisa dempet. dan aku melakukan kesalahan di sini.
aku mendempetkan kepala mereka bukan badan mereka. yaa! kepala mereka. jadi kepala mereka aku satukan. dan akhirnya "duaaaaggg" kepala mereka saling terbentur keras. AKU PANIK. bener-bener PANIK. kedua sejoli ini langsung memegangi kepalanya masing-masing sambil merintih kesakitan, mereka lalu memarahiku dengan sangat kejam. si johanna nya nangis dan bilang, " sakkiit taau ! ". nggak tahu kenapa, aku jadi ikutan nangis. (geje kaan ?) terus aku kan masih megang lembaran lirik lagu itu, dan secara spontan aku bilang gini, " niiihh wes, sobek en kertasku. " gak nyambung kaan ? memang ! dan selanjutnya johanna malah nangis lebih kenceng sambil megangin kepalanya, aku TAMBAH PANIK. dengan tidak berpikir dua kali, aku merobek sendiri kertas lirik lagu itu, sambil teriak dan terisak, " INI LOOH PUNYAKU SUDAH TAK SOBEEK. HUAAA... " sumpah ! sampai saat ini aku tertawa sendiri saat inget kelakuanku saat itu. sangat aneh.
seluruh kelas menoleh padaku dan kedua anak itu. tak ada yang tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya. dua frater itu melerai kami dan kami akhirnya duduk di tempat kami masing-masing. aku dihibur oleh sahabat2ku waktu itu. dan perlu kalian tahu, waktu aku duduk, aku masih memegang lembaran lirik lagu yang sudah tersobek menjadi dua itu. dan dengan tingkat ke-sotoy-an yang tinggi, sahabatku yang menghibur aku bilang gini, " johanna itu ngapain sih nyobek-nyobek kertas kamu ? kan dia sudah punya sendiri. " jadi sahabatku itu berpikir bahwa johanna menyobek kertas lirik lagu punyaku, dan aku menjadi menangis. tapi saat itu aku tidak bisa berpikir lagi dan dengan tingkat ke-sotoy-an yang lebih tinggi lagi aku bilang, " he'eh. johanna ngapain sobek2 kertasku ?? aku kan jadi sedih"
jeengg..jengg..jengg..
sangat-sangat polos

sekian,
AWA

No comments:

Post a Comment