Filosofi Pensil

tadi aku lagi ibadah di gereja. pembawa firmannya bilang gini, " Hidup kita itu seperti pensil, ". kenapa pensil ? yukk kita simak :

1) Pensil itu dikendalikan
tanpa kita sadari, sebenarnya hidup kita itu dikendalikan. tinggal rasa sendiri aja. kita dikendalikan oleh orang yang benar atau yang salah. maksudnya : kita dikendalikan oleh Tuhan atau iblis ? jika hidup kita nggak bener, itu berarti kita dikendalikan oleh iblis. kayak pensil. pensil itu akan menulis dengan baik jika dikendalikan oleh orang yang benar-benar memakainya dengan benar. coba aja kalo pensil itu dikendalikan oleh bayi yang belum tau apa-apa (belum profesional). yang terjadi ? pensil itu mungkin akan patah atau digigit-gigit atau menulis yang tidak benar dan tidak memiliki arti. so, menurutmu siapakah yang mengendalikan hidupmu ?
2) Menajamkan
mungkin pensil jika diberi suara, dia mungkin akan berteriak kesakitan saat diraut. tapi apa hasilnya ? pensil itu akan semakin runcing dan enak untuk dipakai. seperti halnya hidup kita. kita akan mengalami masa-masa pahit/ masa-masa yang nggak enak. tapi jika itu semua kita jalani dengan baik. maka hidup kita semakin hari akan semakin kuat (dewasa).
3) Meninggalkan bekas
coba aja kamu pegang pensil. dan tempelkan pensil itu ke kertas atau terserah deh apa aja. pasti meninggalkan bekas kan ? ya, sama dengan kita. apapun yang kita lakukan pasti meninggalkan bekas. entah itu bekas yang baik atau yang buruk. tergantung kita yang melakukannya
4) Mengkoreksi
biasanya sih, pensil dibuat mengkoreksi. entah itu mengkoreksi hasil ulangan atau sebagainya. naah, kita juga seperti pensil. banyak yang harus kita koreksi. entah itu mengkoreksi diri sendiri atau mengkoreksi hidup orang lain. namun sebelum kita mengkoreksi orang lain, koreksilah diri sendiri dahulu.
5) Menghapus
alat tulis yang bisa dihapus itu pensil. pensil bisa dihapus oleh penghapus karet/setip. tapi, bagaimanapun juga kita menghapus goresan pensil tapi tetap aja terlihat goresannya, kan ? nah, itu sama dengan kita. sebagaimanapun kita minta maaf dan dimaafkan oleh teman yang sudah kita lukai, namun yakinlah, bahwa kenangan itu pasti masih tersimpan di diri temanmu itu. jadi hati-hati dalam bertindak, berbuat, dan berbicara.
6) Habis dan dibuang
jika kita sudah terlalu lama pakai pensil. maka pensil itu akan semakin lama semakin pendek. biasanya kalau sudah pendek. pensil itu dibuang dan tidak dipakai lagi. sama dengan kita. (tapi kita nggak dibuang). saat kita sudah hidup di dunia ini, akan datang waktunya untuk kita meninggalkan segalanya di dunia ini. jadi, sebelum semuanya terlambat. berbuatlah kebajikan yang banyak :)

demikian, filosofi pensil :) dijamin aseli script oleh Aprilia Widia Andini.
oke, sampai jumpa di postingan selanjutnya :)

sekian,
AWA

No comments:

Post a Comment