Mencintai diam-diam

Weeeetseeh

Akhirnya ngepost galau juga. Hahaha. Ya jujur saja, saya nggak kuat kalau menyimpan rasa ini sendirian (kecuali rasa kari ayam dalam indomie, saya bisa menyimpannya sendirian *busyet jayus banget -_-). Sudah beberapa tahun ini saya menyimpan rasa sama seseorang teman saya yang berlainan jenis kelamin. Panggil saja dia Bambang.

Bambang ini emang orang yang nggak menarik menurut saya sendiri huahaha. Lalu saya tertarik dari mana? Nggak tau ya, mungkin ini cupid salah nembak panah asmaranya. Saya juga nggak ngerti alasan saya menyukainya, hanya saja, saat berada di dekatnya saya selalu nyaman *uhuk-uhuk *lalu muntaber.

Ya tapi gitu. Saya takut nyeritain perasaan saya ini pada siapapun, karena kisah2 cinta saya sebelumnya terlalu digembar-gemborkan (ya maklum, artis papan tulis atas, banyak infotemen yang ngejar-ngejar) dan pada akhirnya berujung pada sebuah keikhlasan melihat dia dengan yang lain. Huahahahahahahahahaha ha ha h h hiks

Mencintai diam diam itu enak sebenernya. Rasa bahagia, rasa seneng, rasa jengkel, bahkan rasa sakit sekalipun cuman kita sendiri yang ngerasain tanpa ada campur tangan orang lain. Jadi semacam kita berpendapat bahwa semua rasa yang berasal dari si dia ini hanya spesial untuk kita seorang, meskipun kita bukan siapa-siapanya. uhuk lagi.

Suka-suka an gini rasanya lucu ya, kayak anak TK. Bedanya anak TK terlalu apa adanya dan kita (anak SMA tentunya) terlalu adanya apa. Semacam minder sama diri kita sendiri dan nggak PD gitu. Ya gitu itu orang mencintai diam-diam, mereka merasa bahwa dirinya tidak WOW makanya mereka juga merasa tidak selevel sama orang yang ditaksirnya. Ck ck ck kasihan..... saya juga kok....

Kata orang rasa senang itu harus dikeluarkan daripada jadi bisul di pantat. busyet dah, teori dari mana pula itu ya. Tapi ya bener juga sih logikanya orang yang mencintai diam-diam itu sering stress sendiri mikirin orang yang disenanginya, daaaan stres adalah faktor utama dari timbulnya jerawat, yaudah deh bener kan jadinya. Tapi ya namanya cewek, gengsilah mau ngomong duluan. Gile aje lu, masa cewek tiba-tiba deketin si cowok langsung bilang, "Eike suka ma yu." ah nggak benjets deh (ini kenapa jadi kebanci2an gini -_-)

Cowok itu juga jadi serba salah ya. Cewek itu penuh kode yang gak jelas dan mereka minta cowok itu nerjemahin kode itu secara jelas. Ealah emang mereka peramal bisa kayak gitu? Aneh-aneh aja deeh.

Resiko mencintai diam-diam itu buanyaaak: 

1. Rasa sakit jadi berkalikalikali lipat karena disimpen sendiri
2. Mungkin dia juga ada rasa tapi kita nggak pernah beritahu ya akhirnya miss komunikasi ya akhirnya gak jadi deh
3. Harus ikhlas kalo dia lagi deket sama yang lain
4. Kalau dalam film, mungkin posisi kita adalah pemeran figuran yang cuman lewat-lewat gak jelas

Lumayan nyokrok (?) ya resikonya :') tapi ada nilai plusnya kok. menurut saya sih mencintai diam-diam itu belajar bener-bener serius sama yang kita rasain, soalnya mencintai diam-diam itu biasanya jangka waktunya luaaaamaaa dan nggak selesai-selesai. ya sama yang udah saya sampein tadi bahwa mencintai diam-diam itu menghargai perasaan kita sebagai penggemar dan dia sebagai yang digemari. kita menghargai setiap apa yang dia berikan dan merasa bahwa rasa itu hanya spesial untuk kita rasakan.

Tapi ada cara terbenar dan ternyaman dalam rangka mencintai diam-diam (rangka jare -_-) yang paling bener dalam mencintai diam-diam itu hanya........ jeng-jeng............prang prang glodak (?)............................ berdoa :D

Tuh sesekali sisihkan sediiikiiiit waktu dari seluruh waktumu yang begitu buanyaaak untuk curhat sama Yang Empunya Hidup. Apapun agamamu, saya yakin Tuhanmu tidak akan membocorkan rahasiamu pada siapapun. Dan nilai plusnya mungkin hidupmu lebih ditata dengan baik dan siapa tahu dia bener-bener jodoh kita. Hahaha. Amiiiin.

Aprilia Widia Andini