Sudah lama rasa ini terperangkap di dalam kenikmatan. Rasanya terlalu nikmat hingga disebut orang: kebodohan. Hari-hari lewat begitu saja tanpa aku tahu. Banyak hal yang lebih baik yang bisa terjadi. Hanya saja karena kebodohan yang terlalu nikmat itu, banyak yang disia-siakan. Dalam keheningan malam, bintang bahkan tak mau menatap kebawah karena beribu orang bodoh dibawah sana tetap menunggu. Menunggu seseorang yang bahkan tidak lebih baik dari dirinya, tidak lebih baik dari orangtuanya yang sudah lama ia abaikan.
Payah memang menguntai kenyataan. Senyum palsu yang diobral sudah terlalu banyak. Mungkin sudah saatnya kesedihan itu dibagikan, jangan disimpan sendiri dan dinikmati sendiri sebelum tidur malam. Sudah saatnya kamu pergi dan melepas sesuatu yang membuatmu menderita.
Pikirkan juga soal waktu. Ingatlah, kemarin tidak akan terulang.
Saatnya berhenti.
No comments:
Post a Comment