Semua keindahan tidak ada yang selamanya. Seperti keniscayaan kematian, semua akan berakhir pada waktunya. Apakah keberakhiran itu lantas membuat kita tidak bisa menikmati keindahan? Jika semua prinsip kehidupan seperti itu, maka dipastikan kamu tidak bisa menikmati apapun yang disuguhkan oleh semesta.
"Kau hanya akan menuju pengusaian. Mungkin sekarang indah, namun kau tau sendiri bahwa semua akan berakhir"
Lalu sebutkan satu hal indah yang tidak mungkin berakhir? Bukankah memang semua hal di bawah matahari adalah sebuah kesementaraan? Tidak ada satupun yang menjamin bahwa keindahan itu akan selamanya. Bahkan dengan janji di bawah kitab suci pun, tidak ada yang menjamin.
Kemudian pulanglah ke logikamu masing-masing, bahwa selagi bisa maka nikmatilah yang sedang ada. Keindahan itu satu persatu akan berakhir seperti musim hujan yang mendesak kemarau untuk segera berganti. Bahwa keindahan itu meskipun berakhir tapi tetap pernah terjadi. Lalu akan selamanya menjadi pengingat di masa gelap,; bahwa keindahan itu pernah ada dan akan ada lagi di kemudian hari.
Untuk keindahan yang kini masih terjadi, syukurilah. Nikmatilah seperti kamu menikmati lagu yang paling kau sukai hingga jiwamu ikut berdansa dengannya. Lupakanlah bahwa itu akan berakhir (karena memang akan berakhir) dan isilah rongga di hatimu dengan kebahagiaan itu. Hingga saatnya ia tiada, kamu akan selalu ingat bahwa keberakhiran adalah keniscayaan namun memori indah tersebut selalu ada selamanya.
No comments:
Post a Comment