AKU DAN KAMU BUKAN LAGI KITA

Berbulan-bulan lalu saat kita bertemu. Aku merasa takut. Bukan karena kalian punya wajah yang menakutkan (meskipun itu juga terhitung benar) namun karena aku takut, aku akan berubah semenjak mengenal kalian. Cara kalian mengutarakan pendapat, cara kalian berjalan, cara kalian tertawa, semuanya itu masih tetap melekat di dalam memori ku sampai saat ini.

Entah apa yang membuatku berdiri disini bersama kalian. Entah takdir atau memang aku sedang tidak beruntung saja karena dipertemukan dengan kalian. Tapi semua hal yang terjadi diantara kita, semakin hari semakin aku syukuri bahwa aku berpikir tidak ada yang lebih baik lagi daripada apa yang kuterima sekarang.

Percayalah, kalian mengajariku banyak hal. Terutama mengenai keluarga. Di tanah yang baru ini, aku awalnya tidak tahu kemana aku harus mengadu saat aku sakit, kemana aku harus bersantai saat aku butuh penyegaran, kemana aku harus makan saat aku lapar. Namun sekarang aku tahu bahwa semua jawaban atas permasalahan yang aku alami adalah kalian. Kalian layaknya rumah yang selalu terbuka pintunya, kapanpun aku butuh, kalian selalu ada disana untuk menerima.

Awalnya aku berpikir bahwa semuanya ini akan berjalan begitu berat. Begitu banyak tekanan dari luar yang tidak aku kira sebelumnya. Rencana pendidikan yang sudah kususun rapi pun berantakan karena banyak rencana yang menyisip dan diluar perkiraanku. Namun aku harap aku dapat menyampaikannya secara jelas kepada kalian, bahwa kalian membuat semuanya lebih mudah. Aku tahu dibalik tawa dan senyuman yang kalian bagi secara gratis itu banyak sekali kesedihan dan penderitaan yang kalian rasakan.

Sejujurnya aku hanya takut saat ini. Seperti kata senior bahwa kita tidak akan lagi sama. Tentunya kita sekarang bersatu karena kita tahu bahwa kita punya satu musuh yang sama. Namun akan tiba saatnya musuh itu dapat dikalahkan dan kita harus kembali pada kenyataan bahwa kita harus berjalan sendiri-sendiri mencapai apa yang kita inginkan.

Akan jarang kita dengar guyonan kalian yang sangat receh namun menjadi sangat berarti. Akan jarang kita melihat wajah-wajah yang sering kita lihat saat ini. Akan jarang kita duduk bersama dalam satu bangku dan saling melontarkan ejekan satu sama lain. 

Sebelum segala sesuatunya berubah dan menjadi tidak dikenali, aku mohon kepada kalian untuk berhenti menciptakan masalah. Anggap saja masalah itu sebagai sarana hiburan dan biarlah dia pergi sendiri tanpa perlu dipaksa pergi. Ciptakanlah momen-momen kita sekarang atau tidak selamanya. Karena akan ada saatnya bahwa aku dan kamu bukan lagi kita.

(tribute to AML 33. I love you so much more than I could)

No comments:

Post a Comment