Perasaan Bukan Hal yang Bisa Diremehkan

Aku sangat percaya bahwa sampai umur 21 ini, belum ada orang yang suka sama aku karena pandangan pertama. Ya jujur saja, aku orangnya memang tidak cukup pede dengan penampilan diri sendiri, bukan karena merasa jelek, hanya saja memang aku bukan orang yang rajin merawat penampilan. Bahkan aku mulai memakai lipstik beberapa minggu yang lalu!

Aku sangat sadar betul dengan penampilan yang tidak HAQIQI seperti ini, banyak sekali orang meremehkan apa yang aku rasa. Jujur lagi nih, aku tidak masalah ada orang yang memperolok soal fisik kepadaku, entah karena sudah terbiasa diolok atau memang aku benar-benar tidak peduli dengan apa yang mereka katakan, tapi aku akan sangat sakit hati ketika perasaanku menjadi bahan olokan orang banyak.

Suka orang memang wajar kan? Aku juga tidak bisa mengontrol diri sendiri untuk suka orang itu, tidak suka orang itu, benci mereka, atau bagaimana. Perasaan timbul dari akal sehat bukan dari syaraf-syaraf motorikmu, sehingga sulit sekali mengendalikan. Perasaan adalah sebuah hormon, jadi takaran apapun akan sangat sia-sia jika disematkan kepadanya.

Termasuk ceritaku dan bahkan mungkin cerita banyak orang diluar sana. Aku mungkin sekarang sedang suka dengan seorang cowok, jangan tanya kenapa karena aku juga nggak tahu jawabannya. Suka ya suka aja. Bukan baru-baru ini, rasa suka ini emang sudah sejak lama. Tapi tampaknya ada suatu kesalahan bodoh hingga rasa suka ini jadi diketahui banyak orang. Seiring berjalannya waktu, orang-orang yang tahu ini semakin tidak tahu diri. Mereka sering kali memperolok bahkan cie-cie in aku dan dia. Bohong rasanya kalau aku bilang aku merasa senang, tentu aku suka sama dia, tapi bukan dengan cara yang bercanda seperti itu. Tidak sama sekali lucu. Namun untuk menjaga perasaan teman-temanku, akhirnya aku tidak berani untuk menghentikan perbuatan mereka. Tahu kan rasanya?

Memang, mereka tidak melakukan itu setiap hari. Tapi tiap kali ada kesempatan.

"Cie duduk sebelahan"

"Deg-deg an ya Li."

"Aduh mukanya merah. Cie salting tuh"

Oh God! Just please stop it! Apa yang kamu harapkan dari hal-hal kekanak-kanakan seperti ini? Apa kamu dan teman-temanmu merasa lucu? Apakah perasaan itu bisa dipermainkan dengan kata-kata seperti itu?

Ada teman suatu hari cerita padaku. Bisa dibilang dia berpenampilan 11-12 denganku. Dia pernah suka sama orang, suka sekali hingga akhirnya cerita itu menyebar entah mengapa. Tak lama dia dijadikan olok-olokan, dikatakan tidak pantas, dikatakan nggak tahu malu, dikatakan segala hal yang seharusnya tidak dia terima. Dan yang paling menyakitkan dari semua itu adalah, si cowok yang disukai ini mengomentari momen-momen olok-olokan itu dengan, "Cih mengganggu saja"

Hingga saat ini aku tidak akan pernah mempercayakan perasaan yang aku alami pada siapapun. Karena sesungguhnya orang terlalu stress hingga menjadikan perasaan teman sendiri sebagai bahan olok-olokan dengan maksud agar sekelompok orang merasa terhibur. Perasaan bukan hal yang bisa diremehkan, teman. Kamu tidak tahu kan bagaimana rasanya dibegitukan? Atau kamu tahu, tapi kamu sengaja melakukannya dengan maksud balas dendam atas perlakuan orang lain di masa lalu kepada temanmu sendiri.

Aku kasih tahu ya, banyak hal yang bisa bikin kamu ketawa selain menertawakan, mengolok, dan menjadikan bahan becandaan perasaan orang lain. You dont know what she/he going trough right?
Sekali lagi aku katakan, semoga pesan ini sampai ke hatimu: TIDAK LUCU YA!

***

No comments:

Post a Comment