Mungkin Tuhan Disana Sedang Tertawa

Hari ini aku sidang tugas akhir
Semua-muanya lancar, bukan tanpa cela, namun lancar
Keluar dari ruangan segera ku diserbu dengan ucapan selamat
Wah banyak sekali ternyata yang datang
Tidak seperti yang kukira
Aku senang sekali ternyata selama ini banyak yang peduli padaku
Pun tanpa kehadiran fisik
Mereka banyak menanyaiku melalui sosial media

Aku bahagia mendapat ucapan
Pun kado-kado sederhana dari mereka
Sangat bahagia
Sidang lancar, teman-teman datang, ucapan selamat
Seolah-olah tidak ada yang bisa menyempurnakan hari ini
selain daripada itu

Dalam keterlaluan bahagianya itu aku sering bertanya
"Tuhan baik sekali ya. Apa yang membuat Tuhan selalu baik?"
Padahal kalau mau mundur ke belakang
Aku bukan orang yang pantas untuk diberi belas kasih oleh Tuhan
Tapi entah mengapa
Tuhan selalu tepat sasaran saat menolong

Ditengah kebahagiaan yang berlebihan hari ini
Aku pulang ke kamar kosku
Membuka sepatu yang terlalu rapat hingga menyakiti jempol kakiku
Membuka kaos kakiku, hmmm, untung tidak terlalu bau
Aku kerepotan membawa kado-kado sederhana dari teman-temanku
Apalagi aku tinggal di lantai 2
Aduh rasanya tenagaku dikuras hari ini

Belum lagi aku harus susah payah membuka pintu kosku yang bobrok
Harus didorong pakai tenaga dalam, biar dia terbuka
Phew
Lelah juga seharian harus menanggapi dan melempar senyum sana-sini
Otak diperas melebihi kemampuan ku biasanya
Belum lagi kulihat tumpakan pakaian kotor di lantai kosku
Selamat tinggal tidur siang
Aku harus menyuci baju dulu karena kalau tidak, besok aku tidak punya pakaian dalam baru

Setelah bersusah payah menyuci
Aku duduk menghadap jendela
Merenungi kehidupanku
Setelah sidang, sebenarnya aku ada sedikit merasa kosong
Seolah-olah jiwaku terus-terusan bertanya
"Terus sekarang kamu mau ngapain?"
Dan mulailah aku membandingkan diriku dengan orang lain
Yang kepintaran, kemampuan, dan kisahnya menurutku lebih baik
Mulailah aku menggurutu
Dan khawatir mengenai masa depan
Mengenai apa yang akan aku lakukan
Mengenai apa yang bisa aku lakukan
Dengan otakku yang seadanya ini

Mungkin Tuhan disana sedang tertawa
Melihat tingkahku yang tidak ada habisnya
Sudah diberi A, B, C, D, hingga Z
Namun masih saja menghela nafas panjang
Seolah-olah selama ini aku merasa, aku berjuang sendirian
Padahal Tuhan saja tidak pernah menggurutu
Karena tidak tidur siang untuk menemaniku hari ini

1 comment: