Sudah seribu kalinya aku terjebak
Dalam kisah cinta orang lain
Aku gadis dibalik tembok
Yang mengintip dengan salah satu mataku
Kepada kedua insan yang saling mencintai
Aku pun mencintai salah satunya
Tangan kananku membawa senapan
Yang siap menarik pelatuknya sendiri
Saat kakiku berusaha mendekati mereka
Sehingga tak akan pernah aku sampai
Sejengkal pun kepada mereka
Tembok ini terbuat dari rasa ikhlas
Kadang terbuat dari cemburu
Dan sakit hati
Tapi ketika rasa ikhlas tidak datang
Aku ingat dengan senapan yang kugenggam
Maka mencintailah kalian
Biarlah cinta kalian begitu dalam
Namun jangan saling mengikat
Sehingga tidak ada yang tersakiti
Ketika cinta kalian pergi
Aku tidak mau melihatnya tersakiti
Oleh ketidakhadiran cinta kalian
Karena senapan itu akan mengincar kepalaku
Membuatku tidak sadar
Karena melihatnya tersakiti
Tidak lebih baik
Daripada melihatnya mencintai
***
No comments:
Post a Comment