Menjadi seseorang yang tidak memiliki penampilan yang sesuai "standar cantik" dunia itu berat. Seriusan. Diketawain orang gak dikenal? Pernah. Suering. Mungkin sangking mbambes e raiku. "Mbak ojok manas ae, ireng raimu tambahan", kata seseorang entah siapa, saat aku menunggu jemputan dibawah teriknya matahari Surabaya. Oh ya ya, bilang kalau orang yang dikenal cukup mempunyai moral untuk tidak ngatain. Peh. Bahkan sebagian besar sumber ketidakbahagiaanku ya dari mereka.
Meskipun mereka tidak secara langsung berkata, "Jelek kon asu babi kupu-kupu kuda badak." tapi hal-hal yang tersirat sering kali kutangkap sebagai sebuah olokan. Apa contohnya? Ya banyak. Males aja nulis disini, nanti orang itu tau kalau dia jahat. Biar aja.
Kasus yang paling terkenang sampai sekarang menurutku ya tentang kabar burung dari si Paino kepada semua teman-teman cowokku bahwa aku suka dengan si Parman. I don't even know Parman well at that time. Sering diolokin sama si Parman akhirnya. Olokannya bukan "Cie... cie...". Itu lebih ngetawain Parman sih karna disukain sama aku (woi Parman sumpah diriku gak pernah suka ama elu). Karena olokan bertubi2 itu si Parman jadi menjauhi diriku yang suci ini. Woi elah. Coba yang nyukain kayak Selena Gomez, pada nemplok semua kan kon asu.
Kadang ejekan dan olokan itu terdengar juga dari sesama kaum wanita. Entah hidup mereka terlalu sempurna atau apa, tapi kok ya tega ngejek sesama kaum wanita didepan orang banyak mengenai penampilan mereka. Mereka gak tau ya rasanya dipermalukan didepan masyarakat luas. Maksudku, okelah aku sudah cukup insecure untuk keluar rumah dan menyapa dunia. Gak usah ngolok2 didepan umum dong woi! Semua mata tertuju padaku nih!
Baiklah. Kalau kamu berdalih untuk kebaikanku ke depannya, tolong, tolong banget, catet ini:
- Kalau ngasih saran jangan didepan umum. Itu namanya mempermalukan
- Kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan standartmu yang emploken dewe alias jangan paksakan standartmu untuk orang lain
- Liat orangnya, kalo dia emang lagi tidak baik, gak usah dinasehatin, malah bikin sakit hati. Mending tunggu suasana enakan, baru kasih tau empat mata.
- Perasaan seseorang itu bukan gurauan. Mau muka kayak habis disiram minyak jelantah tapi sukanya sama Brad Pitt, ya itu bukan bahan jokesmu. Semua orang punya perasaan, gak usah caper biar dikata lucu! Cari materi lain sana asu
- Kasih aja nomer lima biar ganjil
Sebenernya heran sama cowok-cowok sih, kayak landai banget tuh mulut buat ngomentarin cewek-cewek. Kayak, haish, emang elu kontribusi apa sih ke muka gue! Komen doang buset dah. Muka juga sama-sama bututnya aja lho (kan jadi main fisik kan aku, kon se bikin emosi)! Tapi seheran itu biasanya yang ngomentarin cewek-cewek tuh cowok yang jelek. Seriusan. Bdk pengalaman pribadi.
Guyz, setiap orang itu berhak untuk merasa dihargai, disayangi, dan diperhatikan. Serius, setegar apapun dan sekuat apapun keliatannya si orang, tapi satu kata dari mulut mambumu itu bisa jadi tornado yang mengacak-acak hatinya. Apresiasi apapun yang si orang lakukan untuk dirinya, kasih tau baik-baik ke si orang kalau dirinya perlu perbaikan, angel? Enggak, kon ae sing gak isok mikir.
Jadi stoplah ngata-ngatain fisik gitu kenapa sih. Risih tau jingan. Tak geplok duwek kene kon cek meneng. Mulutmu lak murahan ta.
(Kasus diatas gendernya bisa dibalik kok. Aku tau gak sedikit juga cewek-cewek yang mulutnya lancar banget kalau ngatain fisik ke cowok. Gitu itu, tempelengen ae gaes cek sadar. Kobam soale wonge)
No comments:
Post a Comment