Berbicara Tentang Nilai

(Penulis menulis diatas bangku kereta gerbong 4 nomer 15C)

Memasuki umur yang bisa dibilang tidak cukup matang untuk lepas dari orang tua tapi bisa dibilang cukup matang buat cari duit, adalah hal yang yaaaah gimana yaah ribet! Selepas kuliah, temen-temen yang dulu satu jalur, satu track, mulai berpencar dan berlari dengan kecepatannya masing-masing. Ada yang udah mulai start, ada yang masih pemanasan, ada yang udah di tengah-tengah jalur, ada yang puter balik ambil minum, yah banyak deh pokoknya. Keseragaman yang dulu jadi zona nyaman kita lama kelamaan mulai memudar. Panik, panik dah lu.

"Gila dia udah jadi pegawai bumn"
"Buset belum2 udah diterima kerja aja"
"Ya Tuhan dia sudah tunangan, bentar lagi bisa icikiwir tuh"

Dan banyak lagi peristiwa-peristiwa baru yang gak sering membuat kita terkejoed. Like, hah hah hah (bukan mendesah ya ini). Aku pun termasuk gerombolan hah hah hah yang seringkali terkejoed. Sehingga tiba tiba harus merasa tergesa-gesa, panik, mulai ingin menyamai irama gerak mereka. Padahal, gak gitu mainnya.

Tentang nilai. Ada beberapa hal yang tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lainnya, meskipun itu satu jenis yang sama. Contoh: aku gajian, aku tibatiba pingin nraktir orang yang aku sayang. Mau habis berapapun ya bakal kubuat orang itu. Gak bakal aku merasa "Aduch misal aku gak nraktir begundal itu, uang aku pasti masih banyak". See? Sama-sama uang tapi aku sudah mentransfer nilai uang itu jadi suatu momen, perasaan bahagia, dan waktu. Udah beda jenis lagi mereka.

Pun kamu yang sekarang lagi berjuang mengejar apa yang kamu mau. Merasa gagal dan terus menerus jatuh. Tak tegesin sekali lagi, kamu lagi nggak menyia-nyiakan waktu, usaha, dan tenagamu kok! Sumpah!

Waktu yang kamu luangkan buat pergi tes wawancara udah kamu transfer menjadi sesuatu yang disebut usaha, dia gak lagi berupa waktu. Pun kamu tidak berhasil nantinya, gak ada waktu yang sia-sia! Suer!

Misal kamu spend money buat PP Malang-Jakarta buat tes, that money become more than money. Ya uang itu sekarnag bisa disebut apa aja; usaha dan doa misalnya. Terserahlah, pokok dia bukan uang lagi bentuknya. Got it?

Balik lagi ke hipotesis awal; gak semua hal bisa dibandingin meskipun zat, wujud, karakteristiknya bisa jadi sama

Buat temen-temenku dimanapun kaki kalian menginjak bumi. Gak ada guyz yang sia-sia, seanjlok-anjloknya hidupmu, kamu tuh bernilai, berharga. Didalam kamu ada ilmu, momen, pengalaman, hal-hal yang baik lho.

Oke ciao
Selamat beraktifitas

Aprilia Widia Andini

No comments:

Post a Comment