Penitipan Barang

Topic: To the person who has hurt me the most

Aku tahu aku tidak ahli dalam satu hal: memilih orang untuk menitipkan hati. Berulang kali memilih orang yang salah sehingga ketika kamu buka dada ini, kamu akan menemukan bentuk yang tidak karuan dari sebuah hati. Mungkin bentuknya kayak origami burung atau pinguin tapi bukan itu yang harusnya kamu amati. Coba lihat hal lainnya; seberapa banyak goresan dan luka basah yang masih belum kering karena sebelum kering, ia kembali terluka.

Pertanyaan yang kemudian muncul karena rentetan problema itu; mengapa hati harus dititipkan? Apakah tidak bisa dijaga sendiri? Satu-satunya jawaban yang masuk akal hanyalah: aku tidak cukup percaya diri untuk menjaga hati sendiri. Bahkan ketika manusia yang terpilih itu orang yang sangat buruk, ceroboh, dan tidak punya kecerdasan, aku akan tetap memilih untuk menitipkan daripada menjaganya sendiri. Jadi, siapakah yang paling menyakiti diri sendiri? Ya, bukan mereka. Tapi aku.

Sebelum menitipkan barang yang sangat berharga harusnya kita punya standart. Standart untuk orang yang dijadikan penitipan. Kualifikasinya tergantung seberapa besar kita memasang value terhadap apa yang akan kita titipkan. Kalau misal kamu menitipkan barang yang hanya bervalue sangat rendah, mungkin klasifikasi orang itu bisa jadi mudah; siapa saja yang mau dibayar murah. Tapi jika kita menganggap apa yang kita titipkan nantinya adalah barang yang sangat berharga, tentu kita akan memasang standart yang begitu tinggi sehingga kita merasa aman saat menitipkannya. Jadi sebenarnya bukan tentang orang lain, semua kembali ke diri sendiri; seberapa besar kita memaknai hidup kita sehingga kita tahu seberapa layak kita harus diperlakukan oleh orang lain.

Kembali lagi pertanyaan terbesarnya: "Apakah harus dititipkan?"

Tidak ada yang mengharuskan. Mau tidak dititipkan juga boleh asal kita tahu bahwa kita sudah cukup mumpuni untuk menjaganya sendiri. Di dalam diri kita, kita sudah memiliki skill yang cukup dan kewarasan yang luas untuk menjaganya. Tapi tetap satu hal yang pasti; mau dititipkan atau tidak, kita harus punya kemampuan sendiri untuk menjaganya. Sehingga ketika orang yang dititipi ternyata tidak cukup mumpuni, kita punya kekuatan untuk merebut barang kita kembali dan menjaganya sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain (untuk sementara atau selamanya).

Jadi 

Mengapa kamu selalu menyakiti dirimu sendiri dengan memperbolehkan orang lain yang tidak pantas menjaga apa yang penting bagimu?

---

No comments:

Post a Comment